-->

TOP-LEFT ADS

Sabtu, 05 November 2016

Pengertian dan 40 Contoh Majas Elipsis

Loading...
Pengertian dan 40 Contoh Majas Elipsis - Majas merupakan sebuah ungkapan dengan gaya bahasa yang mengungkapkan makna, maksud, dan tujuannya dengan peryataan yang indah dengan maksud menimbulkan kesan estetika tertentu kepada pembaca. Majas terdiri atas beberapa macam pengelompokan salah satunya ialah majas pertautan. Majas pertautan merupakan sebuah pengungkapan dengan gaya bahasa dengan menggunakan peryataan kalimat berkias yang mempunyai korelasi / hubungan pertautan terhadap sesuatu yang hendak disampaikan. Dalam hal ini pembahasan lebih mengerucut pada majas elipsis yang merupakan salah satu dari majas pertautan. 

Majas elipsis adalah suatu ungkapan dengan gaya bahasa dalam suatu kalimat atau wacana yang pada penerapannya menghilangkan salah satu unsur dalam wacana atau kalimat. Penghilangan salah satu unsur kalimat tersebut dimaksudkan agar menambah kesan estetika pada penyampaianya. Berdasarkan cara pengungkapannya, majas ini digolongkan ke dalam majas pertautan. Agar lebih jelas perhatikan beberapa contoh majas elipsis dalam kalimat berikut :

1. Ayah baru akan dari Bandung nanti malam.

Penjelasan :

Pada kalimat di atas penghilangan unsur kalimat dilakukan pada predikat verba “pulang.”

2. Kakek Muhidin ke pasar untuk mebeli daging kambing dan sapi.

Penjelasan :

Pada kalimat majas elipsis di atas menghilangkan unsur kalimat predikat verba yakni “pergi” setelah subyek “kakek Muhidin”.

3. Kakak ke kampus dengan menggunakan sepeda barunya.

Penjelasan :

Majas elipsis pada kalimat di atas ditunjukkan dengan penghilangan unsur predikat verbal (pergi) setelah subyek “kakak”.

4. Rina ke dapur untuk melakukan aktivitas memasak seperti biasanya.

Penjelasan :

Penghilangan unsur predikat verbal terdapat pada kalimat setelah subyek “Rina” yang seharusnya menggunakan predikat “menuju.”

5. Yang berbuat hal sekotor ini adalah orang yang tidak berpendidikan. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)

Penjelasan :

Pada kalimat di atas majas elipsis ditunjukkan dengan penghilangan unsur kalimat subyek. Unsur subyek pada umumnya adalah kata ganti orang ke-dua (dia, ia, atau nama / sapaan seseorang) jika memperhatikan konteks pada kalimat. 

Selanjutnya perhatikan contoh majas elipsis dalam kalimat 6- 40 berikut :

Advertisement
6. Yang disebelah pintu keluar itu adalah kakakku. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)
7. Makanan ringan itu telah habis olehnya. (penghilangan unsur predikat verbal intransitif “dimakan” sebelum kata “olehnya”)
8. Para pekerja itu ke pabrik setiap harinya. (penghilangan unsur predikat verbal “berangkat” setelah subyek.)
9. Para buruh berencana akan ke kantor DPRD kota untuk berunjuk rasa. (penghilangan unsur predikat “pergi” setelah subyek)
10. Adik selalu belajar setiap hari. (penghilangan unsur obyek setelah unsur predikat dan sebelum unsur keterangan)

11. Ardi bermain bersama teman-temannya. (penghilangan unsur obyek sebelum unsur keterangan dan setelah unsur predikat)
12. Yang beramput pirang itu adalah teman lamaku. (penghilangan unsur subyek kata ganti orang ke-dua)
13. Bu Inah membungkuskan untukku agar siang nati aku tidak kelaparan. (penghilangan unsur obyek setelah predikat)
14. Kucing itu mencuri ikan. (penghilangan unsur keterangan)
15. Ayam memakan beras. (penghilangan unsur keterangan)

16. Ibu membeli sayuran dan buah. (penghilangan unsur keterangan)
17. Nenek akan ke kampung halamannya nanti sore. (penghilangan unsur predikat verbal setelah subyek)
18. Dino ke tempat les bimbingan belajar selepas pulang sekolah. (penghilangan unsur predikat verbal)
19. Paman dan bibi baru saja dari desa pagi ini. (penghilangan unsur predikat verba “datang”)
20. Fandi belajar di kamarnya. (penghilangan unsur obyek setelah predikat)

21. Susi menjahit di depan rumah. (penghilangan unsur obyek)
22. Karminto mencuci mobil. (penghilangan unsur keterangan)
23. Sutejo mengiris bawang. (penghilangan unsur keterangan)
24. Suparman mengecat menjelang lebaran. (penghilangan unsur obyek)
25. Akbar itikaf di masjid ketika akhir bulan Ramadhan. (penghilangan unsur predikat verbal)

26. Risky mengayuh dengan cepat agar segera sampai di rumah. (penghilangan unsur obyek)
27. Vino memayungi adiknya. (penghilangan unsur keterangan)
28. Mulyono membeli beras dan telur. (penghilangan unsur keterangan)
29. Supriadi ke tempat pembuangan sampah untuk melakukan pekerjaannya sebagai pemulung. (penghilangan unsur predikat verbal “pergi”)
30. Herman menggali untuk membuat sumur. (penghilangan unsur predikat verbal) 

31. Yang memakai baju merah itu adalah adikku. (penghilangan usur kalimat subyek)
32. Nina ke rumah Susi dengan mengendarai sepeda motor matic. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
33. Ibu dari pasar membawa sekantung buah-buahan. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal “datang”)
34. Joni baru saja dari kantor tempat ia bekerja. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
35. Paman dari Ladang membawa hasil perkebunan seperti singkong, jagung, lada, dan lainnya. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)

36. Aisyah ke masjid untuk mengikuti pengajian rutin mingguan. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal) 
37. Pak Ustadz ke masjid untuk mengisi pengajian ibu-ibu yang dilaksanakan setiap seminggu sekali. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
38. Yang membaca Al-Qur’an dengan suara merdu itu adalah adik perempuanku. (penghilangan unsur kalimat subyek)
39. Pak Hardiman akan ke terminal Raja Basa sore nanti, ia hendak pulang ke kampung halamannya. (penghilangan unsur kalimat predikat verbal)
40. Tetangga kakek dari kampung baru saja di sini untuk sekedar mengunjungi kami. (penghilangan unsur kalimat verbal)
Loading...
Back To Top