Loading...
Kita
Bahagia itu seperti apa?
Haruskah sedih meneteskan air mata?
Janji apa yang bisa diingkari?
Kepalsuan apa yang terlihat asli?
Kau hidup di dunia fana kan?!
Dunia, panggung punggung sandiwara
Seribu wajah dua juta persepsi
Kenangan masa lalu jadi kunci
Nafas kau jual tuk tinggikan derajat
Dengan tipu daya, apalah namanya
Kau pikir dengan itu kamu bisa?
Bisa menipu Ridwan?
Atau menipu Tuhan??!!...
Apa kau mau hidup yang kekal?
Tuk lihat banyak bentuk satu ekspresi?
Telingaku saja sudah kututup
Ragaku terbalut kain putih ini
Tuhan tahu kau sudah bosan
Jadi untuk apa masih bertahan?
Toh, nanti juga kamu dipanggil
Kan sudah ambil nomor antrian...
Manusiaa.. manusiaa...
Sebuah garis lurus yang dibengkokkan
Tali yang terbakar di salah satu ujungnya
Penuh cita... penuh angan...
Sungguh egois sekali
Jika dirimu dipanggil hewan
Lebih cocok kalau kotoran
Yang terbuang... yang terhina...
Tapi ku juga dulu sama seperti kalian
Kumpulan dosa yang membungkus tulang
Ku juga pernah berjuang...
Tapi, Tuhan bilang ku harus pulang
Loading...
