Loading...
Jagat sosial media jadi riuh lantaran pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang mengulas pemakaian surat Al Maidah ayat 51, dalam situasi mendekati Penentuan Gubernur DKI 2017.
Sebatas catatan, ayat itu memanglah sering jadi materi kampanye untuk mengarahkan warga muslim DKI supaya tak pilih Ahok. Seumpama saat digunakan Hizbut Tahrir Indonesia serta Gema Pembebasan dalam masalah video #TolakPemimpinKafir, sekian waktu silam.
Mengenai pernyataan Ahok yang jadi sorotan termuat dalam pidatonya dihadapan warga Kepulauan Seribu, minggu lantas (27/9).
Waktu itu, Ahok menerangkan program kerja sama Pemerintah Propinsi DKI serta Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta dalam bagian perikanan--termasuk memberi pertolongan 4. 000 benih ikan kerapu.
Dalam pidatonya, Ahok menerangkan kalau warga tidak butuh takut masalah lanjutan program pertolongan itu, apabila dirinya tidak dipilih dalam Pilgub DKI 2017. Kurang lebih, Ahok menanggung program itu bakal tetap jalan, apapun hasil Pilgub nantinya.
"Jadi enggak usah pikiran. 'Akh! Nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar'. Enggak! Saya masih terpilih (menjabat) sampai Oktober 2017," kata Ahok.
Sesudahnya, terseliplah pernyataan dia masalah pemakaian surat Al Maidah ayat 51 mendekati Pilgub DKI 2017.
"Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu."
Pernyataan begitulah yang jadi bola liar di jagat daring.
Beberapa website situs turut memanaskan situasi pasca-pernyataan Ahok itu.
Semisal yang terlihat dalam judul tulisan Islamedia.id: "Di hadapan Warga Kepulauan Seribu, Ahok Sebut Al-Qur'an Sebagai Kitab yang Membodohi Umat Islam".
Ada lagi judul tulisan yang memosisikan Ahok telah menyebut surat Al Maidah bohong belaka. Contohnya dalam judul VOA Islam, "Soal Pemimpin Kafir, Ahok Sebut Umat Islam Telah Dibohongi Surat Al Maidah Ayat 51".
Perkara makin ramai setelah munculnya petisi bertajuk "Ahok Jangan Lecehkan Ayat Al-Quran!" di Change.org. Kurang dari 24 jam, petisi yang digagas akun Irfan Noviandana itu sudah menuai lebih dari 31 ribu dukungan, Kamis malam (6/10).
Di linimasa Twitter keriuhan pun tercipta. Kata kunci "Basuki Tjahaja Purnama" dan "Al Maidah" ikut masuk Tren Twitter Indonesia, Kamis (6/10). Kecaman terhadap Ahok pun berdatangan.
Satu insiden sempat terjadi, saat seorang anggota ACTA, Novel Bamukmin meneriaki Ahok di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (10/9). "Ahok, lu gila lu! Ayat suci dimainin!," demikian pekikan Novel.
Adapun Ahok merasa tak salah karena membawa surat Al Maidah ayat 51 dalam pidatonya. Pun dia mengaku tidak bermaksud melecehkan agama tertentu. "Semua orang boleh mengutip kitab suci. Kitab suci terbuka untuk umum," ujar tokoh berusia 50 itu, dilansir Tribun News.
Ihwal teriakan Novel, Ahok menyampaikan pria itu sebatas " mancing-mancing ". Dia juga mempersilakan ACTA untuk melaporkan perkara ini ke Bawaslu.
Sebagai catatan, surat Al Maidah ayat 51 miliki berbagai tafsir di kelompok muslim. Ada yang meyakini sebagai seruan tidak untuk pilih pemimpin non-muslim.
Tetapi ada juga yang menafsirnya tidak sama. Pakar tafsir, Quraish Shihab, adalah salah seseorang yang berasumsi sekian. " Bila kalau dia yang memimpin itu (non-muslim), kepemimpinannya memberi kemaslahatan buat kita. tak ada permasalahan. "
Berikut ini video komplit kunjungan Ahok ke Kepulauan Seribu--terutama, simak menit 24-25.
Sebatas catatan, ayat itu memanglah sering jadi materi kampanye untuk mengarahkan warga muslim DKI supaya tak pilih Ahok. Seumpama saat digunakan Hizbut Tahrir Indonesia serta Gema Pembebasan dalam masalah video #TolakPemimpinKafir, sekian waktu silam.
Mengenai pernyataan Ahok yang jadi sorotan termuat dalam pidatonya dihadapan warga Kepulauan Seribu, minggu lantas (27/9).
Waktu itu, Ahok menerangkan program kerja sama Pemerintah Propinsi DKI serta Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta dalam bagian perikanan--termasuk memberi pertolongan 4. 000 benih ikan kerapu.
Dalam pidatonya, Ahok menerangkan kalau warga tidak butuh takut masalah lanjutan program pertolongan itu, apabila dirinya tidak dipilih dalam Pilgub DKI 2017. Kurang lebih, Ahok menanggung program itu bakal tetap jalan, apapun hasil Pilgub nantinya.
"Jadi enggak usah pikiran. 'Akh! Nanti kalau enggak kepilih, pasti Ahok programnya bubar'. Enggak! Saya masih terpilih (menjabat) sampai Oktober 2017," kata Ahok.
Sesudahnya, terseliplah pernyataan dia masalah pemakaian surat Al Maidah ayat 51 mendekati Pilgub DKI 2017.
"Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu enggak pilih saya. Dibohongin pakai surat Al Maidah ayat 51, macam-macam itu. Itu hak bapak ibu."
Pernyataan begitulah yang jadi bola liar di jagat daring.
Kecaman datang
Beberapa website situs turut memanaskan situasi pasca-pernyataan Ahok itu.
Semisal yang terlihat dalam judul tulisan Islamedia.id: "Di hadapan Warga Kepulauan Seribu, Ahok Sebut Al-Qur'an Sebagai Kitab yang Membodohi Umat Islam".
Ada lagi judul tulisan yang memosisikan Ahok telah menyebut surat Al Maidah bohong belaka. Contohnya dalam judul VOA Islam, "Soal Pemimpin Kafir, Ahok Sebut Umat Islam Telah Dibohongi Surat Al Maidah Ayat 51".
Perkara makin ramai setelah munculnya petisi bertajuk "Ahok Jangan Lecehkan Ayat Al-Quran!" di Change.org. Kurang dari 24 jam, petisi yang digagas akun Irfan Noviandana itu sudah menuai lebih dari 31 ribu dukungan, Kamis malam (6/10).
Di linimasa Twitter keriuhan pun tercipta. Kata kunci "Basuki Tjahaja Purnama" dan "Al Maidah" ikut masuk Tren Twitter Indonesia, Kamis (6/10). Kecaman terhadap Ahok pun berdatangan.
Pernyataan Ahok
Masalah ini dapat memperoleh tanggapan dari organisasi Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), yang konon bakal melapor ke Tubuh Pengawas Pemilu DKI. Mereka menuding Ahok sudah lakukan tindakan rasial serta mengejek agama.Satu insiden sempat terjadi, saat seorang anggota ACTA, Novel Bamukmin meneriaki Ahok di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (10/9). "Ahok, lu gila lu! Ayat suci dimainin!," demikian pekikan Novel.
Adapun Ahok merasa tak salah karena membawa surat Al Maidah ayat 51 dalam pidatonya. Pun dia mengaku tidak bermaksud melecehkan agama tertentu. "Semua orang boleh mengutip kitab suci. Kitab suci terbuka untuk umum," ujar tokoh berusia 50 itu, dilansir Tribun News.
Ihwal teriakan Novel, Ahok menyampaikan pria itu sebatas " mancing-mancing ". Dia juga mempersilakan ACTA untuk melaporkan perkara ini ke Bawaslu.
Sebagai catatan, surat Al Maidah ayat 51 miliki berbagai tafsir di kelompok muslim. Ada yang meyakini sebagai seruan tidak untuk pilih pemimpin non-muslim.
Tetapi ada juga yang menafsirnya tidak sama. Pakar tafsir, Quraish Shihab, adalah salah seseorang yang berasumsi sekian. " Bila kalau dia yang memimpin itu (non-muslim), kepemimpinannya memberi kemaslahatan buat kita. tak ada permasalahan. "
Berikut ini video komplit kunjungan Ahok ke Kepulauan Seribu--terutama, simak menit 24-25.
Loading...
