Loading...
NASIONAL.INFO - Rakyat jangan begitu percaya pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait jumlah tenaga kerja asal China di Indonesia.
“Jangan langsung percaya. Harus di-cross check data di lapangan,” kata ajudan Era Presiden Soeharto Anton Tabah, Jumat (22/12) dikutip dari Republika Online.
Kata Anton Tabah, saat ini muncul berbagai produk dari negeri Tirai Bambu seperti bibit padi berbakteri berbahaya.
“Bakteri berbahaya dan lain-lain itu bagaimana? Simbol-simbol PKI dan bendera RRC marak itu bagaimana? Dan jalur penerbangan langsung dari RRC ke Riau itu gimana?” ujarnya.
Anton Tabah mengatakan, pemerintah Indonesia sering kebobolan kedatangan orang asing, khususnya dari China. Saat ini, orang China datang ke Indonesia tidak perlu transit karena sudah ada penerbangan Beijing-Jakarta.
“Yang langsung Beijing-Jakarta saja sering kebobolan apalagi di bandara-bandara pelosok-pelosok. Ngeri kebanjiran Cina ini. Demi NKRI, bebas visa untuk RRC dan program tenaga kerja Cina ke Indonesia juga harus dibatalkan,” katanya.
Ia mengaku lebih percaya dengan pernyataan guru besar ilmu politik UI, Prof Nazarudin Samsudin yang menegaskan imigrasi dari RRC kini aneh luar biasa dan bisa mudah dalam pembentukan pasukan tentara-tentara RRC di Indonesia yang tinggal tunggu waktu. Untuk itu Nazarudin menyarankan Polri harus menangkapi imigran-imigran gelap dari RRC.
“Ini tentu sangat bertentangan dengan statemen Jokowi yang bilang tidak ada imigran gelap dari RRC, yang ada cuma 21 ribu tenaga kerja dari RRC,” pungkas Anton Tabah. [snc]
“Jangan langsung percaya. Harus di-cross check data di lapangan,” kata ajudan Era Presiden Soeharto Anton Tabah, Jumat (22/12) dikutip dari Republika Online.
Kata Anton Tabah, saat ini muncul berbagai produk dari negeri Tirai Bambu seperti bibit padi berbakteri berbahaya.
“Bakteri berbahaya dan lain-lain itu bagaimana? Simbol-simbol PKI dan bendera RRC marak itu bagaimana? Dan jalur penerbangan langsung dari RRC ke Riau itu gimana?” ujarnya.
Anton Tabah mengatakan, pemerintah Indonesia sering kebobolan kedatangan orang asing, khususnya dari China. Saat ini, orang China datang ke Indonesia tidak perlu transit karena sudah ada penerbangan Beijing-Jakarta.
“Yang langsung Beijing-Jakarta saja sering kebobolan apalagi di bandara-bandara pelosok-pelosok. Ngeri kebanjiran Cina ini. Demi NKRI, bebas visa untuk RRC dan program tenaga kerja Cina ke Indonesia juga harus dibatalkan,” katanya.
Ia mengaku lebih percaya dengan pernyataan guru besar ilmu politik UI, Prof Nazarudin Samsudin yang menegaskan imigrasi dari RRC kini aneh luar biasa dan bisa mudah dalam pembentukan pasukan tentara-tentara RRC di Indonesia yang tinggal tunggu waktu. Untuk itu Nazarudin menyarankan Polri harus menangkapi imigran-imigran gelap dari RRC.
“Ini tentu sangat bertentangan dengan statemen Jokowi yang bilang tidak ada imigran gelap dari RRC, yang ada cuma 21 ribu tenaga kerja dari RRC,” pungkas Anton Tabah. [snc]
Loading...