Loading...
RadarUmat - Isu penolakan pengurusan jenazah Nenek Hindun, diminta kubu Tim Sukses pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno perlu diluruskan.
Yang mengurusi jenazah Nenek Hindun dalam kenyataannya itu kader-kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan pendukung Anies-Sandi.
"Perlu diluruskan agar mendapat pemahaman yang utuh," kata wakil sekretaris jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade Ahad (12/3).
Menurut anggota tim sukses Anies-Sandi itu, selain kader-kader PKS yang memandikan dan menshalatkan jenazah, yang mengantarkan jenazah Nenek Hindun ke pemakaman adalah ambulans dari tim sukses Anies-Sandi.
Mobil ambulans dari Golkar dan PDIP yang merupakan partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi warga sedang penuh atau tidak ada. Sekali lagi, kata dia, mereka imbau umat Islam tetap tenang, tetap melaksanakan syariat.
"Kalau ada saudara seiman kita yang meninggal kita tentu harus tetap membantu proses pemakamannya. Dari memandikan, mengkafani, mensholatkan sampai mengantar ke kuburan," katanya seperti dilansir Republika.
Andre meminta umat Islam tetap bersatu dan membantu sesama saudara. Beda pilihan dalam demokrasi menurutnya adalah hal yang biasa. Meski dalam Islam ada aturan yang menyatakan memilih pemimpin non-Muslim itu dilarang, namun selayaknya aturan itu tidak merusak tenun kebangsaan dan kebinekaan.
"Jangan sampai umat Islam terkotak-kotak dengan pilihan. Berbeda pilihan itu adalah bagian dari demokrasi, mari kita tunjukkan bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin," jelas Andre. [Paramuda/BersamaDakwah]
"Perlu diluruskan agar mendapat pemahaman yang utuh," kata wakil sekretaris jenderal DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade Ahad (12/3).
Menurut anggota tim sukses Anies-Sandi itu, selain kader-kader PKS yang memandikan dan menshalatkan jenazah, yang mengantarkan jenazah Nenek Hindun ke pemakaman adalah ambulans dari tim sukses Anies-Sandi.
Mobil ambulans dari Golkar dan PDIP yang merupakan partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi warga sedang penuh atau tidak ada. Sekali lagi, kata dia, mereka imbau umat Islam tetap tenang, tetap melaksanakan syariat.
"Kalau ada saudara seiman kita yang meninggal kita tentu harus tetap membantu proses pemakamannya. Dari memandikan, mengkafani, mensholatkan sampai mengantar ke kuburan," katanya seperti dilansir Republika.
Andre meminta umat Islam tetap bersatu dan membantu sesama saudara. Beda pilihan dalam demokrasi menurutnya adalah hal yang biasa. Meski dalam Islam ada aturan yang menyatakan memilih pemimpin non-Muslim itu dilarang, namun selayaknya aturan itu tidak merusak tenun kebangsaan dan kebinekaan.
"Jangan sampai umat Islam terkotak-kotak dengan pilihan. Berbeda pilihan itu adalah bagian dari demokrasi, mari kita tunjukkan bahwa Islam itu rahmatan lil 'alamin," jelas Andre. [Paramuda/BersamaDakwah]
Loading...