Loading...
NASIONAL.INFO - Video Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengusir anggota LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang sedang berdemonstrasi di depan gedung DPRD Pangandaran, beredar di media sosial (medsos).
Dalam video tersebut, tampak Jeje Wiradinata didampingi aparat kepolisian dan Satpol PP mendatangi anggota LSM yang sedang berorasi. Jeje Wiradinata lantas merampas mic yang dipegang anggota GMBI, lalu mendorongnya.
Jeje Wiradinata kemudian bertanya kepada anggota GMBI tersebut. Ternyata pria yang mengenakan seragam LSM GMBI itu bukan warga Pangandaran Jawa Barat. Karena itulah, Jeje Wiradinata mengusirnya. “Kamu pulang, pulang, pulang,” ucap Jeje Wiradinata.
Jeje Wiradinata lantas memanggil penanggung jawab demo dari GMBI yang berada di sekitar gedung DPRD Pangandaran. Namun tak ada yang berani maju dan menghampiri sang bupati.
“Penanggung jawab GMBI mana, maju ke sini. Penangung jawab GMBI maju ke sini atau saya bubarkan semuanya,” tegas Jeje Wiradinata.
Sekitar dua menit menunggu, tak satu pun dari LSM GMBI yang berani maju. Akhirnya Jeje Wiradinata masuk ke dalam kantor.
Dari penelusuran pojoksatu.id, insiden itu terjadi pada 11 Agustus 2016 lalu. Saat itu, massa GMBI sedang berdemonstrasi di depan gedung DPRD. Pada saat bersamaan, muncul pula massa yang mengatasnamakan Bela Pangandaran untuk membubarkan massa LSM GMBI.
Massa GMBI dan Bela Pangandaran sempat ricuh. Mereka baku hantam hingga anggota LSM GMBI dikepung warga. Mereka terpaksa masuk ke dalam gedung DPRD untuk menyelamatkan diri dari amukan massa Bela Pangandaran.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menjelaskan, kejadian bermula saat massa LSM GMBI berorasi di depan gedung DPRD sejak Kamis pagi. Di kantor Bupati Pangandaran yang lokasinya berseberangan dengan gedung DPRD, terdapat sejumlah warga Pangandaran yang akan bertemu dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
Massa Bela Pangandaran, lanjut Jeje, kemudian meminta ratusan massa GMBI membubarkan diri karena disinyalir pendemo berasal dari luar Pangandaran. Hal itu memicu kemarahan anggota LSM itu hingga berujung adu mulut dan saling menyerang.
“Bentrok ini tak akan terjadi kalau GMBI tidak memaksakan kehendak. Mereka sudah diberi jadwal demo besok Jumat. Hari ini ada pertemuan warga dari Bela Pangandaran dengan saya di Setda. Di dewan sedang paripurna. Ya, terjadilah bentrok,” ujar Jeje kepada wartawan.
Dikatakan Jeje, dia menyuruh pendemo dari luar Pangandaran untuk segera pulang ke daerah asalnya supaya tidak terjadi benturan antar massa. Jeje pun berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawal pendemo agar dipulangkan ke daerah asalnya.
“Saya dari awal sudah bilang kalau mau demo jangan bawa-bawa orang bukan warga Pagandaran. Ini memicu warga Pangadaran. Soalnya rumahnya ibarat diinjak-injak orang lain. Warga pasti marah. Kalau yang demo asli warga Pangandaran sampai jungkir balik pun tak akan ada yang melarang,” tegas Jeje.
Dalam video tersebut, tampak Jeje Wiradinata didampingi aparat kepolisian dan Satpol PP mendatangi anggota LSM yang sedang berorasi. Jeje Wiradinata lantas merampas mic yang dipegang anggota GMBI, lalu mendorongnya.
Jeje Wiradinata kemudian bertanya kepada anggota GMBI tersebut. Ternyata pria yang mengenakan seragam LSM GMBI itu bukan warga Pangandaran Jawa Barat. Karena itulah, Jeje Wiradinata mengusirnya. “Kamu pulang, pulang, pulang,” ucap Jeje Wiradinata.
Jeje Wiradinata lantas memanggil penanggung jawab demo dari GMBI yang berada di sekitar gedung DPRD Pangandaran. Namun tak ada yang berani maju dan menghampiri sang bupati.
“Penanggung jawab GMBI mana, maju ke sini. Penangung jawab GMBI maju ke sini atau saya bubarkan semuanya,” tegas Jeje Wiradinata.
Sekitar dua menit menunggu, tak satu pun dari LSM GMBI yang berani maju. Akhirnya Jeje Wiradinata masuk ke dalam kantor.
Dari penelusuran pojoksatu.id, insiden itu terjadi pada 11 Agustus 2016 lalu. Saat itu, massa GMBI sedang berdemonstrasi di depan gedung DPRD. Pada saat bersamaan, muncul pula massa yang mengatasnamakan Bela Pangandaran untuk membubarkan massa LSM GMBI.
Massa GMBI dan Bela Pangandaran sempat ricuh. Mereka baku hantam hingga anggota LSM GMBI dikepung warga. Mereka terpaksa masuk ke dalam gedung DPRD untuk menyelamatkan diri dari amukan massa Bela Pangandaran.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menjelaskan, kejadian bermula saat massa LSM GMBI berorasi di depan gedung DPRD sejak Kamis pagi. Di kantor Bupati Pangandaran yang lokasinya berseberangan dengan gedung DPRD, terdapat sejumlah warga Pangandaran yang akan bertemu dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
Massa Bela Pangandaran, lanjut Jeje, kemudian meminta ratusan massa GMBI membubarkan diri karena disinyalir pendemo berasal dari luar Pangandaran. Hal itu memicu kemarahan anggota LSM itu hingga berujung adu mulut dan saling menyerang.
“Bentrok ini tak akan terjadi kalau GMBI tidak memaksakan kehendak. Mereka sudah diberi jadwal demo besok Jumat. Hari ini ada pertemuan warga dari Bela Pangandaran dengan saya di Setda. Di dewan sedang paripurna. Ya, terjadilah bentrok,” ujar Jeje kepada wartawan.
Dikatakan Jeje, dia menyuruh pendemo dari luar Pangandaran untuk segera pulang ke daerah asalnya supaya tidak terjadi benturan antar massa. Jeje pun berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawal pendemo agar dipulangkan ke daerah asalnya.
“Saya dari awal sudah bilang kalau mau demo jangan bawa-bawa orang bukan warga Pagandaran. Ini memicu warga Pangadaran. Soalnya rumahnya ibarat diinjak-injak orang lain. Warga pasti marah. Kalau yang demo asli warga Pangandaran sampai jungkir balik pun tak akan ada yang melarang,” tegas Jeje.
Berikut ini video Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengusir anggota LSM GMBI yang sedang orasi:
[opinibangsa.com / psi]
Loading...