Loading...
NASIONAL.INFO - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengungkapkan, aksi demo kali ini merupakan kewajiban untuk menegakkan keadilan.
"Kita hadir di sini untuk menegakkan kebenaran dan keadilan karena ini perintah Allah. Apabila keadilan tidak di laksanakan, fatal, Allah akan binasakan penguasa kita," ujar Rizieq dalam orasinya di Masjid Universitas Al Azhar, Jakarta, hari ini.
Aksi ini menuntut Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan yang dianggap sebagai beking dari ormas yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota FPI, di Bandung, pekan lalu.
Tudingan beking dialamatkan ke Anton dikarenakan mantan Kadiv Humas Polri ini, adalah salah satu pembina ormas yang dituding sebagai pelaku pengeroyokan massa FPI, yang menyebabkan korban harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, FPI juga meminta pencopotan Kapolda Kalimantan Barat terkait penolakkan masyarakat Dayak, terhadap Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen, serta penggantian Kapolda Metro Jaya, terkait "Aksi Bela Islam 411" yang berujung rusuh.
Di depan massa, Rizieq menyayangkan sikap penguasa yang tidak mendengarkan tuntutan umat Islam. Bahkan, penguasa melakukan kriminaliasi terhadap ulama-ulama.
"Rezim penguasa mencari kesalahan dan mengorek-ngorek kesalahan kita, tidak takut dengan kebatilan dan kita tidak takut dengan hukum selama hukum itu benar kita siap bela Islam," ucapnya. [opinibangsa.com / [rnc]
"Kita hadir di sini untuk menegakkan kebenaran dan keadilan karena ini perintah Allah. Apabila keadilan tidak di laksanakan, fatal, Allah akan binasakan penguasa kita," ujar Rizieq dalam orasinya di Masjid Universitas Al Azhar, Jakarta, hari ini.
Aksi ini menuntut Kapolri mencopot Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan yang dianggap sebagai beking dari ormas yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota FPI, di Bandung, pekan lalu.
Tudingan beking dialamatkan ke Anton dikarenakan mantan Kadiv Humas Polri ini, adalah salah satu pembina ormas yang dituding sebagai pelaku pengeroyokan massa FPI, yang menyebabkan korban harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu, FPI juga meminta pencopotan Kapolda Kalimantan Barat terkait penolakkan masyarakat Dayak, terhadap Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen, serta penggantian Kapolda Metro Jaya, terkait "Aksi Bela Islam 411" yang berujung rusuh.
Di depan massa, Rizieq menyayangkan sikap penguasa yang tidak mendengarkan tuntutan umat Islam. Bahkan, penguasa melakukan kriminaliasi terhadap ulama-ulama.
"Rezim penguasa mencari kesalahan dan mengorek-ngorek kesalahan kita, tidak takut dengan kebatilan dan kita tidak takut dengan hukum selama hukum itu benar kita siap bela Islam," ucapnya. [opinibangsa.com / [rnc]
Loading...