Loading...
RadarUmat - Apakah surga hanya untuk umat Islam? Pertanyaan itu masih terus menyeruak yang kerap ditanyakan oleh mereka yang menganggap Allah tidak adil jika hanya menciptakan surga bagi kaum muslim.
Pada tahun 2013 saat Nelson Mandela meninggal dunia, masalah ini sempat mencuat ke permukaan. Tokoh Syiah Haidar Bagir dalam cuitannya di akun twitternya mengucapkan kalimat duka cita atas wafatnya mantan pejuang Apartheid itu.
Lalu ada seorang netizen bertanya, apakah Nelson Mandela akan masuk surga? Haidar menjawab:
@Haidar_Bagir: Pndpt saya btp banyak org akan tak msk surga kalau Nelson Mandela tak msk surga
Haidar beralasan bahwa jejak kehidupan Nelson Mandela penuh dengan kebaikan. Keberadaannya membawa manfaat bagi manusia banyak sehingga ia layak mendapatkan surga seperti yang dijanjikan Tuhan meski bukan muslim.
Benarkah demikian? Dr Zakir Naik yang akan melaksanakan safari dakwah di Indonesia pada akhir Maret dan awal April ini memiliki jawaban cerdas untuk membantah premis soal surga juga buat umat lain yang berbuat baik meski tak beriman kepada Allah.
“Saudara, jika kita mengikuti ujian, misalnya aku ujian ke perguruan tinggi, ada enam ujian yang harus kuikuti: sains, matematika, bahasa Inggris, bahasa India, sejarah dan geografi, aku harus lulus semuanya. Jika aku mendapat nilai 100 dalam lima mata pelajaran tapi dalam satu pelajaran, sains, aku mendapat nilai 20, apakah aku akan lulus? Aku akan gagal,” kata Dr Zakir Naik.
“Jadi sama seperti itu, persyaratan untuk pergi ke surga yang pertama kau harus memiliki iman, kemudian amal saleh, mengajak orang lain kepada kebenaran dan menasehati orang lain agar bersabar.
Kau mungkin orang yang baik, kau mungkin bersedekah dan sebagainya, tapi jika kau tidak punya iman, jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, jika kau tidak menyembah Sang Pencipta yang sejati, kau gagal dalam ujiannya.
Jadi agar engkau lulus, kau harus lulus dalam keempat persyaratan ini: iman kepada Tuhan yang Maha Esa, jangan menyembah berhala, tidak beriman kepada tuhan yang salah. Yang kedua, melakukan amal kebaikan. Yang ketiga, mengajak orang lain dalam jalan kebenaran (dakwah). Yang keempat, menasehati orang lain agar bersabar.
Jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan kau menyekutukanNya, maka kau tidak lulus dalam ujian akhirat. Kau gagal.”
Analogi cerdas Zakir Naik ini sejalan dengan pernyataan Rasulullah saw. Kata beliau:
Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan la ilaha illa Allah dengan mengharapkan keridhoaannya (Shahih Bukhari, 1/415)
Beliau juga bersabda:
Siapa yang meninggal dan dia mengetahui bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah, maka dia masuk surga (Ahmad, 1/464)
Kesimpulannya adalah orang baik semacam Nelson Mandela, Bunda Theresa, dan lainnya jika mereka tak beriman kepada Allah tak bisa masuk ke dalam surga karena tidak ada iman pada lisan dan jiwa mereka. [wjd]
Pada tahun 2013 saat Nelson Mandela meninggal dunia, masalah ini sempat mencuat ke permukaan. Tokoh Syiah Haidar Bagir dalam cuitannya di akun twitternya mengucapkan kalimat duka cita atas wafatnya mantan pejuang Apartheid itu.
Lalu ada seorang netizen bertanya, apakah Nelson Mandela akan masuk surga? Haidar menjawab:
@Haidar_Bagir: Pndpt saya btp banyak org akan tak msk surga kalau Nelson Mandela tak msk surga
Haidar beralasan bahwa jejak kehidupan Nelson Mandela penuh dengan kebaikan. Keberadaannya membawa manfaat bagi manusia banyak sehingga ia layak mendapatkan surga seperti yang dijanjikan Tuhan meski bukan muslim.
Benarkah demikian? Dr Zakir Naik yang akan melaksanakan safari dakwah di Indonesia pada akhir Maret dan awal April ini memiliki jawaban cerdas untuk membantah premis soal surga juga buat umat lain yang berbuat baik meski tak beriman kepada Allah.
“Saudara, jika kita mengikuti ujian, misalnya aku ujian ke perguruan tinggi, ada enam ujian yang harus kuikuti: sains, matematika, bahasa Inggris, bahasa India, sejarah dan geografi, aku harus lulus semuanya. Jika aku mendapat nilai 100 dalam lima mata pelajaran tapi dalam satu pelajaran, sains, aku mendapat nilai 20, apakah aku akan lulus? Aku akan gagal,” kata Dr Zakir Naik.
“Jadi sama seperti itu, persyaratan untuk pergi ke surga yang pertama kau harus memiliki iman, kemudian amal saleh, mengajak orang lain kepada kebenaran dan menasehati orang lain agar bersabar.
Kau mungkin orang yang baik, kau mungkin bersedekah dan sebagainya, tapi jika kau tidak punya iman, jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa, jika kau tidak menyembah Sang Pencipta yang sejati, kau gagal dalam ujiannya.
Jadi agar engkau lulus, kau harus lulus dalam keempat persyaratan ini: iman kepada Tuhan yang Maha Esa, jangan menyembah berhala, tidak beriman kepada tuhan yang salah. Yang kedua, melakukan amal kebaikan. Yang ketiga, mengajak orang lain dalam jalan kebenaran (dakwah). Yang keempat, menasehati orang lain agar bersabar.
Jika kau tidak beriman kepada Tuhan yang Maha Esa dan kau menyekutukanNya, maka kau tidak lulus dalam ujian akhirat. Kau gagal.”
Analogi cerdas Zakir Naik ini sejalan dengan pernyataan Rasulullah saw. Kata beliau:
Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan la ilaha illa Allah dengan mengharapkan keridhoaannya (Shahih Bukhari, 1/415)
Beliau juga bersabda:
Siapa yang meninggal dan dia mengetahui bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah, maka dia masuk surga (Ahmad, 1/464)
Kesimpulannya adalah orang baik semacam Nelson Mandela, Bunda Theresa, dan lainnya jika mereka tak beriman kepada Allah tak bisa masuk ke dalam surga karena tidak ada iman pada lisan dan jiwa mereka. [wjd]
Loading...