Loading...
RadarUmat - Etinis Tionghoa pemilik hak suara di Jakarta diperkirakan tidak akan bulat mencoblos pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua mendatang.
Pasalnya, banyak dari mereka mengaku menyesal telah memilih Ahok pada 15 Februari lalu. Mereka melihat Ahok dalam memimpin tidak pernah menciptakan kesejukan bagi warganya. Yang terjadi justru sebaliknya, Ahok rajin menimbulkan kegaduhan.
Demikian diungkapkan Koordinator Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma di Jakarta, Senin (13/3).
"Etnis Tionghoa sudah sulit berharap dari Ahok. Karena Ahok bangsa ini menjadi terkotak-kotak," kata Lieus.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, tercatat etnis Tionghoa yang ada di Jakarta 632.372 orang.
Di sisi lain, Lieus menuturkan, kelompok pengusaha kakap Tanah Air yang dikenal dengan sebutan 9 naga kemungkinan juga tidak akan menggelontorkan dana maksimal kepada Ahok.
"Kelompok 9 naga sudah antiklimaks terhadap Ahok. Apalagi setelah tahu potensi menang Ahok sangat sulit," pungkas Lieus. [rmol]
Pasalnya, banyak dari mereka mengaku menyesal telah memilih Ahok pada 15 Februari lalu. Mereka melihat Ahok dalam memimpin tidak pernah menciptakan kesejukan bagi warganya. Yang terjadi justru sebaliknya, Ahok rajin menimbulkan kegaduhan.
Demikian diungkapkan Koordinator Komunitas Tionghoa Antikorupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma di Jakarta, Senin (13/3).
"Etnis Tionghoa sudah sulit berharap dari Ahok. Karena Ahok bangsa ini menjadi terkotak-kotak," kata Lieus.
Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, tercatat etnis Tionghoa yang ada di Jakarta 632.372 orang.
Di sisi lain, Lieus menuturkan, kelompok pengusaha kakap Tanah Air yang dikenal dengan sebutan 9 naga kemungkinan juga tidak akan menggelontorkan dana maksimal kepada Ahok.
"Kelompok 9 naga sudah antiklimaks terhadap Ahok. Apalagi setelah tahu potensi menang Ahok sangat sulit," pungkas Lieus. [rmol]
Loading...